Penyakit ini seringkali tidak menimbulkan gejala apapun pada tahap awal, namun infeksi kronis dapat menyebabkan adanya jaringan parut (eskar) pada hati. Penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diobati pada 10-50% penderita, dan lebih sering menyerang wanita pada usia muda dibanding dengan kelompok lain. Virus ini berkembang di dalam darah, karena itu akan tertular hepatitis C jika seseorang melakukan dengan penderita. Cara penularan jarum suntik ini dapat disebabkan oleh jarum suntik pengguna obat-obatan terlarang. Virus hepatitis ini dapat menyebabkan kondisi akut dan kronis.
GEJALA HEPATITIS C
- Sakit demam.
- Merasa lelah.
- Pegal-pegal.
- Berkurangnya nafsu makan.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Sakit perut.
- Perubahan pada air seni.
- Kulit tersa gatal-gatal.
- Nyei otot.
- Penyakit kuning.
- Terpapar oleh darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi hepatitis C.
- Berhubungan intim dengan penderita hepatitis.
- Menggunakan jarum suntik bersama-sama.
- Dapat ditularkan saat lahiran, saat menyusui, dari ibu ke anak.
- Orang yang suka mengkonsumsi alkohol.
- Seseorang yang mengalami transfusi darah dari penderita hepatitis.
- Berhubungan dengan penderita hepatitis.
- Tidak menggunakan jarum suntik secara berkelompok.
- Tidak berbagi barang pribadi dengan penderita hepatitis.
- Membersihkan dan menutupi luka dengan plester yang tahan air.
- Bila darah berceceran, sebaiknya segera dibersihkan dengan menggunakan obat pembersih rumah tangga.
- Jangan menjadi pendonor darah.
Demikianlah artikel yang dapat kami sampaikan mengenai Hepatitis C. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bisa dijadikan
referensi dalam upaya pencegahan hepatitis C. Dan kami himbau
bahwa informasi yang kami berikan bukanlah pengganti nasihat medis. Selalu
periksakan keadaan anda, ke dokter anda. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar